Friday, November 11, 2011

pertumbuhan gigi anak usia 1 – 3 tahun


APA YANG TERJADI ?

Pertumbuhan Gigi Biasanya, gigi pertama akan muncul di saat bayi berumur 5 hingga 8 bulan, walau pada sebagian bayi mengalami keterlambatan sampai di umur 12 bulan. Gigi akan terus tumbuh hingga berjumlah 20 di saat bayi berumur 3 tahun. Ketika gigi tumbuh, gusi pada bayi akan terasa nyeri dan sakit disebabkan dorongan gigi. Biasanya ditandai juga dengan emosi bayi yang tak stabil dan sulit tidur. Bayi akan mulai mengunyah mainan ataupun jemari mereka dan akan lebih banyak mengeluarkan air liur. Bila bayi Anda demam, sebaiknya periksakanlah ke dokter anak. Bila bayi terlihat tak nyaman atau kesakitan, ada cara-cara sederhana yang dapat dilakukan. Untuk menenangkan bayi, cobalah beri mereka sesuatu yang aman untuk di gigit seperti cincin tumbuh gigi (simpan terlebih dahulu di kulkas agar dingin). Rajinlah membersihkan mulut bayi dengan kain bersih halus beberapa kali sehari untuk mengurangi bakteri diseputar gusi tempat gigi yang baru tumbuh.

Masalah yang umum terjadi

  • Sindrom botol bayi adalah kebiasaan yang dapat merusak gigi bayi dan anak-anak. Hal ini terjadi karena gigi terkena cairan manis seperti jus dan susu (bahkan ASI yang diperas) secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang. Masalah muncul karena bayi dibiarkan tertidur dengan mengedot botol berisi jus ataupun susu. Gigi tergenangi oleh cairan tersebut sepanjang malam, dan memungkinkan bakteri menggerogoti gigi dan berujung pada kerusakan gigi. Solusi terbaik adalah dengan tidak membiarkan bayi mengedot botol susu menjelang tidur atau isilah hanya dengan air putih. Dengan alasan yang sama, jangan pula memberikan mereka dot yang telah dicelupkan ke sesuatu yang manis.

  • Dot dan menghisap jempol, memang tidak menimbulkan masalah di awal-awal tahun sebelum gigi tetap anak muncul. Menghisap adalah panggilan naluriah dari bayi, banyak ahli berpendapat kalau kebiasaan menghisap tidak menimbulkan masalah pada bayi, gunakanlah dot yang bersih dan tidak rusak serta jangan mengikatnya pada leher bayi. Namun bila kebiasaan bayi menghisap dot dan jari dibiarkan terlalu lama, ada kemungkinan akan menyebabkan gangguan pada perkembangan gigi tetapnya. Gigi akan tumbuh ke arah yang salah. Bila Anda khawatir terhadap kebiasan mwnghisap mereka ini, berkonsultasilah ke dokter.

APA YANG HARUS DILAKUKAN?

Terkadang Anda bisa menjadi sangat bingung tentang apa yang harus dilakukan dan kapan tepatnya harus dilakukan perawatan gigi dan mulut anak. Terbiasa merawat kesehatan gigi dan mulut sedini mungkin dapat mempermudah kehidupan anak-anak di kemudian hari. Dan pastinya kesehatan mulut dan gigi akan terjaga sampai di usia senja. Kesehatan gigi dan mulut Anda sudah harus mulai membersihkan gusi dan gigi bayi di saat gigi-gigi mereka mulai tumbuh. Tujuannya bukan hanya untuk membersihkan sisa makanan dan bakteri, tapi juga membiasakan menyikat gigi sebagai rutinitas keseharian anak.
  • Bersihkan gigi dan gusi bayi dengan lembut setiap pagi dan malam, gunakan bahan lembut, basah atau dengan sikat gigi khusus bayi. Bersihkan sisa makanan dan minuman dengan pasti dan pastikan gigi mereka telah bersih sebelum mereka tidur. ( lihat keatas: Sindrom botol susu).
  • Terkadang lebih mudah memangku kepala bayi atau anak kecil dan menyikat gigi mereka dari belakang. Anda bisa sambil bermain lihat-lihatan dengan wajah yang terbalik.
  • Sebenarnya penggunaan sikat gigi belumlah penting bagi anak dibawah usia 2 tahun. Ketika gigi belakang bayi mulai tumbuh, barulah pergunakan sikat gigi khusus bayi yang lembut. Kegiatan ini juga akan menumbuhkan kebiasaan masuknya sikat gigi kedalam mulut mereka. Dengan harapan, di kemudian hari Anda tidak akan mengalami kesulitan menyikat gigi mereka.
  • Bila memungkinkan, bawalah anak Anda menemui dokter gigi secepatnya. Saat anak berusia sekitar 1 tahun adalah waktu yang tepat, agar dokter gigi dapat memantau pertumbuhan gigi anak serta memberikan informasi tambahan yang mungkin perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi anak.
Diet Sehat Kebiasaan mengonsumsi makanan-makanan sehat dapat menjaga kesehatan gigi dan gusi.
  • Jangan isi botol susu anak Anda selain dengan susu atau air putih. Minuman jus atau minuman peras adalah zat yang mengandung cairan asam dan gula, yang berpotensi merusak gigi anak.
  • Jadilah panutan yang baik, bayi tak mengerti tentang manisan ataupun minuman bersoda; tapi mereka mencontoh orang-orang disekitar mereka. Kemungkinannya adalah, bila anda mengonsumsi makanan yang baik, maka anak Anda akan menirunya.
  • Menghindari segala makanan yang dapat merusak gigi memang terkadang membosankan, sekali waktu boleh juga mengonsumsi makanan tersebut; kuncinya adalah menjaga keseimbangan. Nikmatilah makanan yang berpotensi merusak gigi (makanan manis-manis) sebagai bagian dari makanan anda, bukan mengkonsumsinya di sela-sela waktu makan, serta batasi makanan yang paling merusak seperti yang lengket-lengket dan makanan penuh gula. Sebagian anak memerlukan kudapan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang mereka, namun batasilah agar mereka tak mengonsumsinya sehari-harian penuh. Bila anak telah cukup dewasa, pastikan anda memberi mereka cemilan yang penuh nutrisi dan memenuhi unsur kesehatan seperti sayuran, yogurt dan buah-buahan, karena unsur tersebut lebih baik untuk kesehatan mulut mereka. Khususnya makanan yang mengandung unsur kalsium untuk membantu pertumbuhan gigi mereka.
  • Tentu saja, sangat tidak mungkin dan membosankan bila menghindari semua makanan yang berpotensi untuk merusak gigi. Sekali waktu kita pasti ingin mengonsumsi makanan-makanan tersebut. Kuncinya adalah keseimbangan. Nikmatilah makanan-makanan itu sebagai bagian dari makanan Anda, bukan mengonsumsinya di sela-sela waktu makan. Batasi makanan yang dapat merusak gigi, seperti yang lengket-lengket dan makanan yang manis.

No comments:

Post a Comment