Monday, November 7, 2011

Tips Mengatasi 6 Tipe Rekan Kerja Menyebalkan


Bekerja sama dengan beberapa tipe orang yang berbeda memang membutuhkan ketrampilan tersendiri. Allah menciptakan manusia dalam berbagai karakter, ada yang menyenangkan namun ada yang menyebalkan. Bagaimana kalau justru karakter menyebalkan terjadi pada rekan kerja Anda? Apalagi kalau pekerjaan Anda menuntut Anda untuk selalu berinteraksi dengannya. Bukan mustahil, kenyamanan dan karir Anda di kantor akan terusik. Berikut ini Tips mengatasi 6 Tipe Rekan Kerja Menyebalkan:

1. Si Sok Tahu. Bisa saja, ketika Anda baru saja berkenalan dengannya Anda di buat terkagum-kagum pada rekan kerja tipe ini. Karena dia bisa membicarakan segala topik pembicaraan, dengan gaya yang meyakinkan pula. Namun, belakangan Anda baru menyadari apa yang dibicarakannya, lebih banyak ngaconya dibanding benarnya. Tips : Memang memiliki rekan kerja sok tahu lumayan menyebalkan, rasanya ingin buru-buru menyangkalnya dan meralatnya. Tapi tidak semua orang bisa terima begitu saja kalau omongannya dibatah, terlebih tipe rekan kerja ini. Untuk itu lakukan secara halus. Tunggu sampai ia selesai bicara, baru Anda bilang, “Oh begitu? Tapi setahu saya…”. Dengan begitu, dia tidak merasa Anda menyangkalnya. Bahwa dia tetap bersikukuh dengan pendapatnya, tidak menjadi soal, yang penting Anda sudah menyampaikan fakta menurut sudut pandang Anda.

2. Si Tukang Ngobrol. Diakui atau tidak, memiliki teman kerja yang suka ngobrol memang asyik, karena suasana menjadi ramai dan dia selalu punya bahan pembicaraan. Mulai dari gosip seputar kantor, artis yang baru mengajukan gugatan cerai, sampai kucing tetangga yang baru beranak lima. Sayangnya, rekan kerja tipe ini suka tidak tahu waktu ketika ‘beraksi’. Saat Anda baru dikejar deadline, dia tetap saja mengumbar berbagai cerita. Hal ini tentu saja mengganggu kerja Anda. Tips : Mengatasi si Tukang Ngobrol sebenarnya gampang. Hentikan obrolannya, dengan pura-pura ke kamar kecil, lalu sekembalinya dari kamar kecil Anda langsung duduk kembali di depan kompuer dan meneruskan pekerjaan Anda, kalau perlu ditambah dengan mimik muka serius. Pasti dia akan berpikir dua kali untuk mengajak Anda meneruskan pembicaraan yang sempat terputus. Tapi kalau dia masih tetap nekt, sampaikan dengan tegas kalau Anda harus segera menyelesaikan pekerjaan dan tawarkan untuk ngobrol kembali pada saat makan siang, “Duh, sorry banget aku lagi dikejar deadline nih, bagaimana kalau nanti kita lanjut saat makan siang aja?”

3. Si Toko Dalam Toko. Ungkapan toko di dalam toko, digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki dan melakukan bisnis pribadi menggunakan fasilitas perusahaan. Banyak memang bentuk konkretnya, misalnya sering menggunakan telepon perusahaan untuk melakukan deal (kesepakatan/janji) dengan klien pribadinya, memanfaatkan printer perusahaan untuk mencetak dokumen-dokumen pribadinya, seringkali ijin tidak masuk kerja untu mengurus keperluan bisnisnya, atau menunjuk perusahaan pribadinya untuk menangani proyek-proyek kantor. Tentu sangat menyebalkan!. Tips : Anda harus segera menjaga jarak dengannya untuk tetap menjaga reputasi Anda (daripada Anda kemudian dimanfaatkan atau Anda dicap oleh rekan kerja yang lain sebagai sahabat dan parahnya mungkin Anda sering kebagian job-nya) dan sampaikan segera kepada atasan Anda tentang segala perilakunya. Kalaupun atasan Anda tidak menegurnya, sampaikan permasalahan ini kepada HRD. Karena hal ini akan membuat suasana di unit kerja Anda menjadi tidak kondusif dan sangat tidak nyaman. Kalau mau berbisnis silahkan tapi jangan menggunakan fasilitas kantor dan tentu saja fair.

    Tips Gaya Hidup
    Tips Hubungan
    Tips Karir
    Tips Kesehatan
    Tips Keuangan
    Tips Penampilan
    Tips Rumah Tangga
    Tips Tumbuh Kembang
    Tips Usaha

Jun
14th
Tips Mengatasi 6 Tipe Rekan Kerja Menyebalkan
Jun 14th, 2009 | By admin | Category: Tips Karir

Bekerja sama dengan beberapa tipe orang yang berbeda memang membutuhkan ketrampilan tersendiri. Allah menciptakan manusia dalam berbagai karakter, ada yang menyenangkan namun ada yang menyebalkan. Bagaimana kalau justru karakter menyebalkan terjadi pada rekan kerja Anda? Apalagi kalau pekerjaan Anda menuntut Anda untuk selalu berinteraksi dengannya. Bukan mustahil, kenyamanan dan karir Anda di kantor akan terusik. Berikut ini Tips mengatasi 6 Tipe Rekan Kerja Menyebalkan:

1. Si Sok Tahu. Bisa saja, ketika Anda baru saja berkenalan dengannya Anda di buat terkagum-kagum pada rekan kerja tipe ini. Karena dia bisa membicarakan segala topik pembicaraan, dengan gaya yang meyakinkan pula. Namun, belakangan Anda baru menyadari apa yang dibicarakannya, lebih banyak ngaconya dibanding benarnya. Tips : Memang memiliki rekan kerja sok tahu lumayan menyebalkan, rasanya ingin buru-buru menyangkalnya dan meralatnya. Tapi tidak semua orang bisa terima begitu saja kalau omongannya dibatah, terlebih tipe rekan kerja ini. Untuk itu lakukan secara halus. Tunggu sampai ia selesai bicara, baru Anda bilang, “Oh begitu? Tapi setahu saya…”. Dengan begitu, dia tidak merasa Anda menyangkalnya. Bahwa dia tetap bersikukuh dengan pendapatnya, tidak menjadi soal, yang penting Anda sudah menyampaikan fakta menurut sudut pandang Anda.

2. Si Tukang Ngobrol. Diakui atau tidak, memiliki teman kerja yang suka ngobrol memang asyik, karena suasana menjadi ramai dan dia selalu punya bahan pembicaraan. Mulai dari gosip seputar kantor, artis yang baru mengajukan gugatan cerai, sampai kucing tetangga yang baru beranak lima. Sayangnya, rekan kerja tipe ini suka tidak tahu waktu ketika ‘beraksi’. Saat Anda baru dikejar deadline, dia tetap saja mengumbar berbagai cerita. Hal ini tentu saja mengganggu kerja Anda. Tips : Mengatasi si Tukang Ngobrol sebenarnya gampang. Hentikan obrolannya, dengan pura-pura ke kamar kecil, lalu sekembalinya dari kamar kecil Anda langsung duduk kembali di depan kompuer dan meneruskan pekerjaan Anda, kalau perlu ditambah dengan mimik muka serius. Pasti dia akan berpikir dua kali untuk mengajak Anda meneruskan pembicaraan yang sempat terputus. Tapi kalau dia masih tetap nekt, sampaikan dengan tegas kalau Anda harus segera menyelesaikan pekerjaan dan tawarkan untuk ngobrol kembali pada saat makan siang, “Duh, sorry banget aku lagi dikejar deadline nih, bagaimana kalau nanti kita lanjut saat makan siang aja?”

3. Si Toko Dalam Toko. Ungkapan toko di dalam toko, digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki dan melakukan bisnis pribadi menggunakan fasilitas perusahaan. Banyak memang bentuk konkretnya, misalnya sering menggunakan telepon perusahaan untuk melakukan deal (kesepakatan/janji) dengan klien pribadinya, memanfaatkan printer perusahaan untuk mencetak dokumen-dokumen pribadinya, seringkali ijin tidak masuk kerja untu mengurus keperluan bisnisnya, atau menunjuk perusahaan pribadinya untuk menangani proyek-proyek kantor. Tentu sangat menyebalkan!. Tips : Anda harus segera menjaga jarak dengannya untuk tetap menjaga reputasi Anda (daripada Anda kemudian dimanfaatkan atau Anda dicap oleh rekan kerja yang lain sebagai sahabat dan parahnya mungkin Anda sering kebagian job-nya) dan sampaikan segera kepada atasan Anda tentang segala perilakunya. Kalaupun atasan Anda tidak menegurnya, sampaikan permasalahan ini kepada HRD. Karena hal ini akan membuat suasana di unit kerja Anda menjadi tidak kondusif dan sangat tidak nyaman. Kalau mau berbisnis silahkan tapi jangan menggunakan fasilitas kantor dan tentu saja fair.

4. Si Penguping. Cirinya, dia ingin selalu tahu segala hal yang terjadi dalam kehidupan Anda. Kalau Anda sedang ngobrol di telepon, dia selalu memasang kupingnya. Bahkan, tidak malu untuk bertanya dan membahas hal-hal yang baru saja Anda bicarakan di telepon. Pokoknya, want to know saja. Biasanya sih tipe ini dimiliki rekan kerja wanita. Tips : Penataan ruang kantr yang serba terbuka memang mengurangi prvacy Anda sebagai karyawan. Solusinya, Anda harus lebih berhati-hati apabila si penguping sedang beredardi sekitar Anda. Selain kurangi telepon yang bersifat pribadi, jangan sembarang curhat juga. Karena kalau dia tergolong ‘ember’, semua rahasia Anda bisa tersebar ke seluruh kantor.

5. Si Pencuri Ide. Di tengah rapat, dengan semangat rekan kerja Anda melontarkna beragam ide sebagai buah pemikirannya sendiri. Padahal jelas-jelas itu ide Anda! Apalagi kalau atasan puas dengan usulannya. Sedangkan Anda? Tidak mendapakan poin apa pun di mata atasan Anda. Ingin protes, tapi Anda tidak cukup memiliki bukti dan keberanian. Bisa-bisa Ana justru dituduh ‘sok ngaku-ngaku’. Tips : Satu-satunya solusi adalah jangan pernah membicarakan ide Anda ke sembarang orang. Siman saja dalam pikiran dan baru Anda keluarkan pada saat rapat nanti atau langsung pada atasan Anda. Dengan demikian, atasan tahu bahwa ide tersebut datang dari Anda.

6. Si Penunda. Janji akan memberikan laporan d pagi hari, namun ditunggu sampai siang tidak ada kabar beritanya. Setiap Anda tagih selalu memberikan berbagai alasan. “Sorry, komputerku sedang hang” atau “Aduh, kepalaku lagi pusing nih, sebentar lagi ya” atau “Iya maaf, kemaren aku ada masalah keluarga lagi”. Akhirnya, gara-gara dia pekerjaan Anda menjadi tertunda. Tips : Menghadapi si penunda memang cukup dilematis. Mau protes tapi takut dia tersinggung. Sebaliknya kalau dibiarkan karir Anda menjadi taruhannya. Maka supaya ‘aman’, gunakan saja power atasan untuk mengatasi hal tersebut. Caranya, dari awal Anda sudha tentukan batas waktu penyelesaian tugasnya. “Nanti pukul 14.00 sudah selesai ya dan kasih ke saya”. Kalau pada jam yang ditentukan, dia belum menyerahkan hasil pekerjaannya, biarkan saja. Nanti ketika atasan Anda menanyakannya, Anda tinggal bilang, “Maaf Pak, saya belum menerima laporan dari X, jadi saya belum bisa menindaklanjuti dan menyerahkan ke bapak”. Usahakan ketika Anda menyampaikan kepada atasan Anda, si X mendegarnya. Dijamin, kalau memang dia masih ingin bekerja di perusahaan itu, dia pasti berpikir 2 kali untuk mengulanginya.

sumber http://tipsanda.com/2009/06/14/tips-mengatasi-6-tipe-rekan-kerja-menyebalkan/

No comments:

Post a Comment